Darul Arqam SMAMSA, Ketua PW IPM Jatim Penguatan Kader-Kepemimpinan
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Hari kedua Darul Arqam SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang (SMAMSA) menarik perhatian para pesertanya. Sebab nara sumber yang dihadirkan adalah Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jatim, Dedi Kurniawan.
“Alhamdulillah, kami bisa hadir dalam kesempatan Darul Arqam ini. Semoga materi yang kami sampaikan terkait IPM dapat menambah wawasan tentang program IPM sekaligus pentingnya dakwah pelajar,” ujar Dedi Kurniawan secara virtual (15/4/2021).
Kata Dedi mengawali paparannya, IPM adalah organisasi otonom Muhammadiyah yang berbasis masa pelajar. IPM didirikan di Surakarta pada tanggal 18 Juli 1961 oleh Pemuda Muhammadiyah dengan pertimbangan perlu adanya wadah untuk mengembangkan bakat dan minat serta bagaimana berorganisasi pada remaja. Kedudukan IPM tentu saja sama dengan Aisiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Hizbul Wathan, Tapak Suci, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Suasana darul arqam virtual SMAMSA bersama PW IPM Jatim.
Seiring perkembangan jaman, lanjut Dedi, IPM memerlukan perkaderan formal untuk melanjutkan tongkat estafet regenerasi. Pengkaderan ini dinamakan Taruna Melati, terdiri dari Taruna Melati 1 yang diadakan pimpinan ranting dan cabang dimana dalam pelaksanaanya bisa meminta bantuan pimpinan cabang maupun daerah, Taruna melati 2 (dilakukan oleh daerah), Taruna Melati 3 (dilakukan oleh Wilayah) dan Taruna Melati 4.
Selain itu, lanjut Dedi, IPM memiliki beberapa bidang organisasi, perkaderan, kajian dakwah islam, pengkajian ilmu pengetahuan, apresiasi seni budaya dan olahraga (asbuh). Program kerja perkaderan mengurusi perkaderan contohnya Fortasi (forum taaruf orientasi siswa), Proker PIP bisa berupa Bedah Buka, buat buku, seminar. Proker KDI bisa meliputi muhadhoroh, Kultum, Kajian Islam. Proker Asbuh bisa meliputi pentas seni, hubungan dengan sekolah. Bidang Ipmawati Khusus untuk mengurusi kewanitaan tentang kajian yang mengulas mengeni keputrian, Bidang Advokasi prokernya kerjasama deng guru BK dan Bidang PKK/ kewirausahaan bisa meliputi kantin kejujuran/bazar.
Ditegaskan Dedi, Bidang organisasi yang wajib dimiliki oleh IPM Ranting adalah Perkaderan, Kajian Dakwah Islam, Pengkajian Ilmu Pengetahuan. Lembaga pada organisasi otonom IPM menjadi keputusan setiap pimpinan masing–masing. Pada Pimpinan Pusat IPM, memiliki lembaga PP Lapsi yang terkait dengan riset, lembaga yang kedua yakni pustaka yang bertugas untuk menginventarisir buku/membuat buku, lembaga selanjutnya yakni media yang khusus menangani media. Pada PW IPM memiliki lembaga puskominfo yang khusus menangani media, lembaga riset dan lembaga advokasi. Di Pimpinan Ranting IPM paling tidak memiliki lembaga media.
“Nah itulah IPM dengan berbagai program dan strukturnya. IPM dapat menjadi besar memerlukan proses yang bermual dari hal-hal kecil maupun kesempatan yang ada. Meski kesempatan itu juga tidak besar namun harus tetap kita gunakan untuk meraih cita-cita besar di manapun tempatnya dan kapanpun waktunya. Itu sebabnya terus ikhtiar dan berdoa,” pesan Dedi. (kontributor: maya marisa/editor: doni osmon)
Leave a Reply